Streilisasi di bagi atas sterilisasi basah, kering, filtrasi. Sterilisasi basah atau uap panas kombinasi suhu, tekanan dan waktu (121°C, 15 mnt, 15 lbs/square inch). Sterilisasi kering untuk alat-alat gelas. Sterilisasi dengan uap panas dilakukan pada media yang akan digunakan baik sebelum dan sesudah inokulasi dengan mikrobia. Dwidjoseputro, D. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit Djambatan, 1998. Jika spesies mikrobia yang lain secara tidak sengaja masuk ke dalam kultur murni, kultur tersebut dikatakan telah terkontaminasi, dan tidak lagi dikatakan sebagai kultur murni tetapi kultur campuran (Tim Dosen Gizi Kesehatan, 2009). Alat-alat dari bahan glass ( petridis, tabung reaksi, erlenmeyer dan beker glass ) setelah dicuci bersih disterilkan pada oven dengan temperatur 150 – 200 o C selama 2 jam sedang box isolasi dibersihkan dengan alkohol, maksudnya agar pengembangan jamur yang diinginkan tidak terkontaminasi dengan jamur-jamur lain yang tidak diharapkan (Alqat, 2010). Alqat, M. 2010. Pengembangan Agents Hayati di Tingkat Pertanian. Jawa Barat. Tim Dosen Gizi Kesehatan. 2009. Praktikum MIkrobiologi Makanan. UGM Press. Yogyakarta. Sterilisasi adalah proses pembunuhan semua jasad renik yang ada sehingga jika ditumbuhkan didalam suatu medium tidak ada lagi jasadrenik yang dapat berkembang biak. Isolasi adalah pemisahan bakteri menjadi jenis yang mempunyai cirisendiri. Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yangada pada suatu tempat sehingga jika ditumbuhkan suatu spesimen didalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapatberkembangbiak selain dari spesimen yang dimaksudkan untukditumbuhkan. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang palingtahan panas sekalipu, yaitu spora bakteri.Dalam pengolahan pangan dikenal istilah sterilisasi komersial, yaitu suatuproses untuk membunuh suatu jasad renik yang dapat menyebabkankebusukan makanan pada kondisi suhu penyimpanan yang ditetapkan.Makanan yang telah mengalami proses sterilisasi komersialpun masih adakemungkinan mengandung jasad renik yang tahan proses sterilisasi,tetapi tidak mampu berkembang biak pada suhu penyimpanan normalyang ditetapkan untuk makanan tersebut (Nurhayati, M. 2007. Makalah Mikrobiologi. SMK Negeri 7, Bandung.) Sterilisasi adalah cara untuk mendapatkan suatu kondisi bebas mikroba atau setiap proses yang dilakukan baik secara fisika, kimia, dan mekanik untuk membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme. Dalam bidang mikrobiologi baik dalam pengerjaan penelitian atau praktikum, keadaan steril merupakan syarat utama berhasil atau tidaknya pekerjaan kita dilaboratorium. Pengetahuan tentang prinsip dasar sterilisasi dan desinfeksi sangat diperlukan untuk melakukan pekerjaan di bidang medis yang bertanggung jawab. Cara sterilisasi dan desinfeksi yang baru banyak diperkenalkan, namun masih tetap digunakan cara-cara dan beberapa bahan seperti digunakan berabad lalu (Yusuf, AR. 2009. Praktikum Sterilisasi. UIN, Makasar.) Salah satu bagian yang penting dalam mikrobiologi adalah pengetahuan tentang cara-cara mematikan, menyingkirkan, dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Cara yang digunakan untuk menghancurkan, menghambat pertumbuhan dan menyingkirkan mikroorganisme berbeda-beda tergantung pada spesies yang dihadapi. Selain itu lingkungan dan tempat mikroba ini pun berbeda-beda misalnya dalam darah, makanan, air, sampah, riol, dan tanah. Hal tersebut juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan cara untuk menghancurkan mikroorganisme yang digunakan tergantung pada pengetahuan, keterampilan, dan tujuan dari yang melaksanakannya, sebab tiap situasi yang dihadapi merupakan kenyataan dasar yang dapat menuntun pada cara atau prosedur yang harus dilakukan ( Ali, Alimuddin. Mikrobiologi Dasar Jilid 1; Makassar: State University of Makassar Press, 2005.) Sterilisasi merupakan metode praktis yang dirancang untuk membersihkan dari mikroorganisme atau sengaja untuk menghambat pertumbuhannya yang nyata dari kepentingan dasar dibanyak keadaan. Jenis dari mikroorganisme sangat berbeda dalam kelemahannya terdapat berbagai macam agen antimikroba dan lebih banyak lagi, efek yang praktis dari agen ini pada adanya keadaan nyata yang sangat besar dipengaruhi oleh keadaan sekitar. Banyak yang akan bertahan, contohnya, pada cuaca tertentu organisme memiliki kulit, pada beberapa tubuh zat cair atau pada udara, Air, makanan, kotoran, atau ruangan berdebu. Caranya harus dirubah, oleh karena itu, dengan masalah nyata. Hal ini tidak mungkin, bagaimanapun pada garis besarnya tentunya prinsip dasar digarisbawahi pada umumnya digunakan cara untuk memusnahkan dan mengontrol kehidupan mikroba (Burdon, 1969). Menurut Irwanto , sterilisasi dilakukan dalam 4 tahap, yaitu: 1. Pembersihan sebelum sterilisasi 2. Pembungkusan 3. Proses sterilisasi 4.  Penyimpanan yang aseptik. Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara fisik, kimia dan mekanik. Sterilisasi secara fisik yaitu selama senyawa kimia yang disterilkan tidak berubah atau terurai akibat suhu tinggi dan atau tekanan tinggi, selama itu sterilisasi secara fisik dapat dilakukan. Misalnya dengan pemanasan udara panas, uap air, bertekanan, pemijaran, penggunaan sinar-sinar bergelombang pendek seperti sinar X, sinar gamma, UV dan sebagainya. Senyawa kimia yang paling banyak digunakan dalam sterilisasi secara kimia sebagai disinfektan (senyawa yang dapat menghancurkan sel antara lain CuSO4, AgNO¬3, HgCl2, ZnO, alkohol dan campurannya. Beberapa media atau bahan akan mengalami perubahan karena tidak tahan terhadap pemanasan tinggi ataupun tekanan tinggi. Dengan demikian maka sterilisasi yang efektif yaitu secara mekanik misalnya, penyaringan menggunakan filter khusus (Tim Dosen, 2009) Tim Dosen Mata Kuliah. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Umum; Makassar: Jurusan Biologi UIN Alauddin Makassar, 2009. ISOLASI Isolasi mikroorganisme dari alam atau sampel merupakan tahap awal dalam skrining metabolit mikroba seperti antibiotik. Biasanya kita tidak tahu tipe dan jumlah mikroba dalam sampel tersebut. Pada prinsipnya tujuan isolasi mikroba yaitu untuk mendapatkan mikroba yang dikehendaki sebanyak-banyaknya. Untuk maksud tersebut dapat digunakan teknik diperkaya dan sistem pengenceran. Misalnya sampel tanah atau air diencerkan sedemikian rupa sehingga diharapkan pertumbuhan koloni tidak lebih 200 koloni perplate. Suspensi tersebut dengan metode taburan spread plate diinokulasikan pada cawan petri yang mengandung media diperkaya. Setelah diinkubasi, akan terlihat koloni-koloni pada cawan tersebut dan siap untuk diisolasi. Namun dalam praktek cara tersebut kurang efisien karena harus mengisolasi banyak mikroba yang potensinya belum jelas, sehingga para peneliti sudah membatasi jenis mikroba yang akan diisolasi. Mereka biasanya tidak ingin mengisolasi semua mikroba yang ada dalam sampel karena akan menghabiskan banyak biaya, tenaga dan waktu. Aktinomisetes merupakan salah satu yang banyak diminati, sebagian besar antibiotik diproduksi oleh kelompok tersebut terutama streptomises (Sriwidodo, WS. Cermin Dunia Kedokteran.UI Press, Jakarta) Ada beberapa metode untuk memperoleh biakkan murni dari suatu biakkancampuran. Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah teknik cawangores dan cawan tuang. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitumengencerkan organisme sedemikian sehingga individu spesies dapat dipisahkandari lainnya, dengan anggapan bahwa setiap koloni terpisah yang tampak padacawan petri setelah inkubasi berasal dari satu sel tunggal Fauziah, A. 2009. Isolasi Mikroorganisme. UNILA, Lampung). Metode isolasi sel tunggal dilakukan untuk mengisolasi sel mikroorganisme yang berukuran besar yang tidak dapat diisolasi dengan metode agar cawan. Sel mikrrorganisme ini dilihat dengan perbesaran sekitar 100 kali. Kemudian sel tersebut dipisahkan dengan menggunakan pipet yang sangat halus yang dilakukan secara aseptic (Hadietomo, RS. 1999. MIkrobiologi Dasar Dalam Praktek. Gramedia, Jakarta). Isolasi mikroba sangat memerlukan keadaan steril baik alat maupun lingkungan di sekitar proses pengisolasian untuk mendapatkan kultur murni. Metode isolasi yang digunakan ada tiga macam yaitu metode pengeceran bertingkat. metode tuang dan isolasi bakteri kultur campuran (Peldzar, et all.1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI Press, Jakarta) Sanagt penting dilakukan sterilisasi sebelum melakukan isolasi untuk memungkinkan tidak adanya mikroba lain yang tidak diinginkan tumbuh pada isolate dan dapat diperoleh hasil biakan yang murni. Manfaat dari isolasi dan pemurnian mikroba yaitu didapat kultur murni yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan sel tunggal sehingga dapat diketahui satu jenis sampel yang diinginkan (Frobisher, H. 1978. Fundamental of Microbiology. Saunderrs Company, USA).

Komentar

Postingan Populer